Work with Passion

by - Februari 13, 2019

Kemarin aku ikutan seminar tentang online marketing and how to build a business. Akhir-akhir ini aku emang tertarik buat belajar bisnis, apapun itu. Aku pengen punya bisnis bukan sebagai main profession aku, tapi untuk menyalurkan hobi-hobi aku tentang fashion ataupun desain. Actually, I ain't like to persuade people to use or buy something,lol. I just like doing my hobby. Di tengah kebosanan aku dan felt down setelah bertubi-tubi belum keterima dosen (aku tulis pengalaman aku di post sebelumnya), aku coba bikin bisnis online. Aku ngerasa not good enough to persuade people. Aku orangnya ngerasa ngga enakan, ngga pede, dan ngga pinter ngerangkai kata. Aku ngga enak sama pembeli kalo barang yang aku jual ternyata ngga sesuai ekspektasi mereka. Cos, aku masih jadi reseller belum tau banyak mana supplier yang barangnya bagus dan engga. Aku masih coba-coba. Aku juga ngga bisa matok harga sendiri karena memang udah ditentuin dari suppliernya. Selain itu, aku juga orangnya cenderung apa adanya dan ngga bisa ngerangkai kata-kata yang enaak didengar. Kayak ada yang nanya, "Zah itu bahannya nerawang ngga?" aku bakal bilang "lumayan, karena warnanya putih." alhasil yang nanya ngga jadi beli. Terus ada  yang nanya "Bahannya gimana? gampang lecek ngga?" terus aku juga jawab "Katun ya lumayan gampang lecek" dan lagi-lagi mereka ngga jadi beli. Lol. Aku ngga nyuruh penjual buat bohong, tapi setidaknya bisa put kind words buat persuade costumers. Itu tantangan buat support hobi aku dan aku harus belajar itu. 

Kenapa aku belajar bisnis dan kenapa aku ngga full time jadi pebisnis aja? Jawabannya karena cita-cita aku jadi dosen. I wanna work with my passion. Kedua orang tua aku pun sangat pengen aku jadi dosen atau guru dan mungkin dengan cara ini aku bisa ngebahagiain mereka yang udah ngebiayain kuliah aku sampe S2. Mereka belum open minded tentang bisnis dan kurang suka kalau aku jadi pebisnis. Mereka punya alasan tentang itu dan aku memahami pemikiran mereka. Mungkin aku akan bahas ini di post yang berbeda. 

Aku belajar bisnis bukan karena bisnis sedang jadi trend saat ini tapi karena aku pengen suatu saat aku bisa ngebagiin ilmu itu ke mahasiswa aku. Malah kalo bisa dibikin mata kuliah (bukan cuma teoritis) praktek langsung yang ngga usah dinilai karena aku ngga pengen menambah beban mereka. Intinya kayak mengenalkan kreativitas atau dunia perbisnisan aja ke mereka, kalo mereka mau ini bisa jadi financial support mereka saat masih jadi guru wiyata yang terkadang gajinya bisa  dibawah 1 juta. So, buat laki-laki yang mau meminang pujaan hatinya ngga terkendala gaji. Bahkan mereka bisa aja udah ngegaji orang lain dan membantu penghidupan orang lain. *jangan baper:). Selain itu, aku juga pengen guru-guru SD nantinya ngajarin ke anak didiknya buat kreatif ngga cuma ngandelin lapangan kerja yang tersedia tapi bisa menciptakan sendiri bahkan penyedia buat orang lain. Kalo cuma ngandelin nunggu jadi ASN atau pegawai ngga akan cukup. Jumlah penduduk Indonesia 240 an juta jiwa dan akan terus bertambah. Kalau sepertiganya aja yang di usia produktif (tentunya lebih), lapangan pekerjaan ngga akan cukup buat menampung mereka. Setiap orang ngga perlu ngeluh lapangan kerja sedikit, susah cari kerja tapi harus punya creativity buat ngebangun lapangan kerja sendiri.

Keinget kata dosen aku kalau guru atau dosen punya posisi yang strategis buat membangun bangsa melalui pendidikan. Satu guru akan melahirkan generasi demi generasi bangsa melalui kelasnya. Seorang dosen akan membentuk guru-guru yang akan melahirkan generasi-generasi penerus bangsa. Education is the most powerful weapon which you can use to change the world (Nilson Mandela).  Let's be the agent of change!

You May Also Like

0 comments