Ibu Rumah Tangga atau Wanita Karir?

by - Februari 28, 2019


DULU kalo aku ditanya ini, aku bakalan jawab “ Wanita karirlah, ngapain udah kuliah tinggi-tinggi kalo ujung-ujungnya cuma di rumah.” Tapi kalo sekarang aku ngga sepenuhnya setuju sama pernyataan itu. Pertama, tingginya pendidikan bukan tolak ukur keberhasilan karir seseorang. Banyak yang lulusan SMP, SMA/SMK namun memiliki karir yang lebih bagus dibandingkan lulusan S1 atau S2. Kayak salah satu menteri kita yang meskipun lulusan SMP tapi kompeten dalam bidangnya. Sometimes pendidikan support karir seseorang namun ngga jarang orang justru mengambil karir yang berbeda dengan bidang pendidikan yang diambilnya. Kedua, kuliah tinggi itu ngga akan percuma karena saat kuliah itulah kita mendapatkan banyak pengalaman, ilmu, dan pendewasaan diri. Punya banyak ilmu dan pengalaman itu ngga akan rugi. Kan Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu.

Bisa dibilang dulu aku belum se-open sekarang. Ketemu sama banyak orang, mendengarkan pemikiran-pemikiran mereka tentang kenapa mereka memilih profesi yang mereka geluti, membuat aku sadar kalo jadi ibu rumah tangga maupun wanita karir itu ngga ada salahnya. Iya lah siapa si yang mau nilai bener atau salah? Wkwk. Dua-duanya sama-sama bener, sama-sama baik. Setiap orang memiliki alasan dan kapasitas yang berbeda-beda. Aku pernah ikut suatu kajian yang menurut aku unik.  Dalam kajian itu panitia mendatangkan narasumber dua orang ibu yang sama-sama memiliki pendidikan yang tinggi (kalo ngga salah yang satunya lulusan S3 terus satunya lagi masih menempuh PhD program) tapi mereka memilih jalan yang beda. Satunya walopun udah S3 tapi ibu itu milih jadi ibu rumah tangga. Membangun peradaban melalui keluarga. Satunya lagi memilih sebagai wanita karir, dengan perjuangannya bersama suami berbagi tugas mengurus anak dan pekerjaan rumah. Semua pilihan pasti ada konsekuensi. Semua pilihan baik, yang ngga baik adalah saat kita memilih tapi kita ngga siap sama konsekuensinya.

Aku ngga suka saat ada sebuah ungkapan atau status di sosmed dari seorang wanita karir yang merasa lebih dengan merendahkan status ibu rumah tangga, atau sebaliknya ibu rumah tangga yang merasa paling benar dengan pilihannya dan menganggap salah wanita karir dengan dalih menelantarkan anak dan dalil-dalil agama. Semua orang punya condition yang beda-beda, struggle-nya beda, dan kapasitasnya juga beda-beda. Who are you to judge? Keren si liat video ini, tentang gimana ibu rumah tangga dan ibu karir punya kisah perjuangan mereka sendiri-sendiri. 



Jadi ibu rumah tangga atau wanita karir ngga perlu diperdebatkan, ngga perlu dinyinyirin, tapi lebih penting saling mendukung dan memfasilitasi satu sama lain untuk sama-sama mengejar impian mereka. Nggak selamanya anak yang ibunya wanita karir jadi anak ngga bener. Begitu juga sebaliknya, ngga semua anak yang setiap hari ditungguin ibunya jadi keren. Mendidik itu dipengaruhi banyak faktor. Penting tugas kita sebagai orang tua memastikan lingkungan yang baik buat anak. Intinya kembali lagi ke gimana usaha dan apa yang ditanam orang tuanya.

Aku dan saudara-saudara kandungku waktu kecil dirawat tetangga, tapi aku ngga ngerasa tuh kurang perhatian ortu, karena bapak ibuku kerja sama buat tetep berikan kasih sayang mereka ke aku. Bahkan aku sangat bangga dengan profesi ibuku. Sewaktu kecil, aku akan malu kalo aku ngga dapet nilai yang bagus atau peringkat di kelas karena orang tua aku guru. Aku juga terinspirasi dengan kerja keras orang tuaku, perjalanan mereka menyemangatiku buat kerja keras dan jangan nyerah. Dengan ibuku kerja, aku juga merasa perekonomian keluargaku menjadi lebih stabil, bahkan aku bisa mendapatkan pendidikan yang baik sampe S2 full biaya dari ortu.

Begitu pula aku denger cerita tentang seorang ibu rumah tangga yang bener-bener mendidik anaknya sendiri dengan homeschooling. Hasilnya spektakuler luar biasa. Ia bisa mendidik dan mengarahkan anak-anaknya sesuai passion mereka. Mungkin next time kali ya aku bahas kedua sosok ibu yang menurut aku bisa jadi panutan buat para ibu-ibu. Mau jadi ibu rumah tangga atau wanita karir? Tentukan, diskusikan sama suami, dan jalani konsekuensinya sama-sama.

You May Also Like

0 comments