(Jangan) Jadi Antagonis di Hidup Orang Lain
Siapa
sih yang pengen jadi antagonis di hidup orang? Pengennya mah jadi tokoh
protagonis yang jadi warna di kisah hidup orang terus bikin hidup mereka lebih
indah. Iya, seneng kan kalo setiap orang punya cerita terus kita selalu muncul
sebagai tokoh yang menebarkan kebaikan. Yaps, setiap orang itu main character. Kita berperan sebagai main character di hidup kita dan tokoh
pendamping di hidup orang lain. Mau jadi antagonis atau protagonis itu pilihan
kita.
Gimanapun
kita perlu terima kasih sama antagonis-antagonis dalam hidup kita. Keberadaan
mereka bikin hidup kita ngga flat
aja. Ada konflik, klimaks, kemudian penyelesaian. Jadi lebih menarik kan? Coba
aja kalo semua orang baik. Semua orang sejalan sama kita. Semua orang bakalan
frustasi karena hidup itu sangat membosankan. Antagonis toh ngga selamanya make us down (walapun niatnya
bring us down). Kadang justru antagonis-antagonis itulah yang jadi support energi terbesar kita buat up! Antagonis juga kadang bisa teaching us about life. Kita ngga perlu
jadi jahat buat tau suatu kejahatan itu jahat. Buat tau kalo membunuh, iri,
dengki itu ngga baik ngga harus kita ngelakuin dulu. Tapi kita cukup belajar
dari kisah dan experiences orang lain
yang kemudian kita adopt buat jadi
pembelajaran dalam hidup kita. Tapi apa kita mau kalo kita jadi tokoh yang buat
contoh itu, yang ceritanya diabadikan buat pelajaran umat sepanjang masa kayak
Qabil, Firaun, atau Abu Lahab? Apalagi itu diabadiin di Al-Quran pula. Nah gitu
pula kita, mau ngga sih perilaku antagonis kita atau perilaku ngga baik kita
yang mungkin nyakitin atau jahat ke orang lain selalu hidup di kisah hidup mereka?
Apalagi kalo itu seorang novelis terus dibikin novel? Ngga usah novel deh. Kalo
di akhir hidup nanti film kita atau buku amalan kita tertulis amalan-amalan
buruk yang kerjaannya nyakitin orang lain gimana?. Duh jangan ya na’údzubilah.
Beda
kalo kita jadi tokoh yang di kisah manapun punya jalan cerita yang baik, ngga
ada cerita tentang kita yang ngga baik, sama orang adem ayem, atau mungkin take a chance buat jadi tokoh yang
heroic nolongin banyak orang, pembela kebenaran dan keadilan, dan menolong
agama Allah. Sejarah mencatat, kisah kita jadi inspirasi dan teladan, wuih
keren amat. Kalau ini sih mau banget ya, Mau jadi antagonis atau protagonis? Just choose your choice!
0 comments