(Jangan) Jadi Antagonis di Hidup Orang Lain

by - Maret 06, 2019


Siapa sih yang pengen jadi antagonis di hidup orang? Pengennya mah jadi tokoh protagonis yang jadi warna di kisah hidup orang terus bikin hidup mereka lebih indah. Iya, seneng kan kalo setiap orang punya cerita terus kita selalu muncul sebagai tokoh yang menebarkan kebaikan. Yaps, setiap orang itu main character. Kita berperan sebagai main character di hidup kita dan tokoh pendamping di hidup orang lain. Mau jadi antagonis atau protagonis itu pilihan kita.

Gimanapun kita perlu terima kasih sama antagonis-antagonis dalam hidup kita. Keberadaan mereka bikin hidup kita ngga flat aja. Ada konflik, klimaks, kemudian penyelesaian. Jadi lebih menarik kan? Coba aja kalo semua orang baik. Semua orang sejalan sama kita. Semua orang bakalan frustasi karena hidup itu sangat membosankan. Antagonis toh ngga selamanya make us down (walapun  niatnya bring us down). Kadang justru antagonis-antagonis itulah yang jadi support energi terbesar kita buat up! Antagonis juga kadang bisa teaching us about life. Kita ngga perlu jadi jahat buat tau suatu kejahatan itu jahat. Buat tau kalo membunuh, iri, dengki itu ngga baik ngga harus kita ngelakuin dulu. Tapi kita cukup belajar dari kisah dan experiences orang lain yang kemudian kita adopt buat jadi pembelajaran dalam hidup kita. Tapi apa kita mau kalo kita jadi tokoh yang buat contoh itu, yang ceritanya diabadikan buat pelajaran umat sepanjang masa kayak Qabil, Firaun, atau Abu Lahab? Apalagi itu diabadiin di Al-Quran pula. Nah gitu pula kita, mau ngga sih perilaku antagonis kita atau perilaku ngga baik kita yang mungkin nyakitin atau jahat ke orang lain selalu hidup di kisah hidup mereka? Apalagi kalo itu seorang novelis terus dibikin novel? Ngga usah novel deh. Kalo di akhir hidup nanti film kita atau buku amalan kita tertulis amalan-amalan buruk yang kerjaannya nyakitin orang lain gimana?. Duh jangan ya na’údzubilah.

Beda kalo kita jadi tokoh yang di kisah manapun punya jalan cerita yang baik, ngga ada cerita tentang kita yang ngga baik, sama orang adem ayem, atau mungkin take a chance buat jadi tokoh yang heroic nolongin banyak orang, pembela kebenaran dan keadilan, dan menolong agama Allah. Sejarah mencatat, kisah kita jadi inspirasi dan teladan, wuih keren amat. Kalau ini sih mau banget ya, Mau jadi antagonis atau protagonis? Just choose your choice!



You May Also Like

0 comments