• Home
  • About
  • Writings
    • Poems
    • Prose
    • Quotes
    • Reviews
      • Books
      • Dramas
      • Movies
  • Design
  • Thought
  • Travel
    • Bandung
    • Jepara
    • Kebumen
    • Magelang
    • Yogyakarta
    • Malaysia
  • Teaching Diary
Youtube SoundCloud Linkedin facebook twitter instagram pinterest Email

Zea Mays





Hai, karena lagi kangen banget sama temen-temen KKN, jadi hari ini aku putusin buat nulis tentang temen-temen KKN aku yang super duper asik dan pengen ngulangin KKN lagi sama mereka. Awalnya, aku pengen banget KKN di Pacitan karena denger-denger dari kakak tingkat aku yang KKN di Pacitan itu enak, adem, dan wisata alamnya keren. Aku nggga inget dulu kenapa bisa daftar KKN agak telat sampe Pacitan udah penuh, dan temen-temen blok aku udah daftar pacitan tapi aku ga dapet slot. Sedih banget waktu itu, tapi ternyata Tuhan punya skenario lain supaya aku ketemu sama mereka. 

Pertama, ada Nia. Kita sering panggil dia tuyul karena dia putih, mungil, dan ngga punya alis. Alis dia tipis banget. Setiap habis mandi dia selalu bikin alis karena salah satu temen kita suka takut kalo liat dia lagi ngga pake alis. Dia jago banget bikin alis. Super kilat ngga ada lima menit jadi dan itu rapi banget. Katanya si dia udah biasa bikin alis dari SMP. Dia modis dan fashionable. Kadang kita todong tutorial make up sama tutorial hijab. Dia juga yang paling rajin mandi dan setiap habis mandi tak lupa pake hand body (Dia habis hand body satu botol pump gede selama KKN).Dia seorang language enthusiast. Anak sastra Inggris. Oh iya, jahatnya kita kadang manggil dia Cina KW karena dia masih ada keturunan cina tapi mukanya ngga cina cina amat. 

Kedua, Qia. Anak jekardah yang selalu suka tantangan, suka traveling, dan suka musik. Dia jago main gitar dan suaranya bagus. Sedikit tomboy dan ngga suka dandan. Di KKN lah dia jadi mulai ketularan mau pake lipstik, bedak, dan parfum. Dia juga orangnya blak-blakan. Penah dia bilang ke sami "Sam, biasa aja perut lo gede apalagi kalo nanti kalo lo bunting?" gara-gara dialog waktu itu, setiap kali denger kata "bunting'' aku selalu keinget candaan Qia waktu itu. Dia anak keolahragaan, prodi di mana sebagian besar warganya cowok. Jadi dia udah terbiasa sama rayuan dan gombalan cowok olahraga. So, dia udah resistant sama gombalan yang mungkin bisa bikin cewek lain klepek-klepek. 

Sami. Dia satu-satunya anak pertanian di kelompok KKN kita. Aset paling berharga di kelompok kita (since tema KKN kita pertanian, tapi anak pertaniannya langka). Bahkan ada beberapa kelompok yang ngga kebagian anak pertanian. Dia entah keturunan ke berapanya Van den Bosh penggiat tanam paksa (Cultuurstelsel). Dia paling rajin diantara kita. Setiap pagi pasti udah ngebangunin kita buat nyemai tanaman lah atau buat nyiram tanaman lah. Dia paling ngga suka kalo ada orang tidur sementara yang lain kerja. Pasti dia bakal bilang "tura turu tura turu wae". Itu si yang aku suka dari dia dan bikin KKN kita bener-bener produktif. 

Fitri. Si penggemar anime yang laptopnya udah kayak gudang anime. Yang suka diem diem bae dengan headphonenya, asik dengan dunia animenya. Mau anime apa aja ada. hihi.. Dulu yang ngenalin aku sama shigatsu kimi no uso. Nonton detective conan saat mulai bosan dengan dunia per-hidroponik-an. aku yang dulunya ngga suka anime jadi suka. Pokoknya di tempat KKN kita saling tular-menular virus perhobian. 

Yudho. Ini ketua KKN kita. Penggemar aneka reptil yang tiap pagi mandiin biawak jadi pekerjaan rutin. (Fyi dia KKN bawa biawak dong di tempatin di box gede). Moment paling berkesan pas sama dia adalah saat aku nebeng dia berangkat KKN dari habis libur lebaran rame-rame sama temen KKN lainnya. Entah bagaimana aku kebagian diboncengin dia dan aku disuruh milih antara bawain box biawak atau tikus. Sebenernya aku takut dua-duanya tapi demi bisa nebeng akhirnya aku milih bawain tikus. Di perjalanan ternyata tempat tikusnya dimakanin sampe kepala-kepala tikusnya bisa keluar. Antara pengen nangis sama kepengen ngelempar tikusnya ke jalan. 

Andri. Dia adalah orang paling sering jadi korban keusilan kita. HP nya udah kayak milik bersama. Kita sering baca chat-chatnya terutama chatnya sama ibunya. Kadang kita bajak status dan propict di BBM nya. Ganti foto propict dia sama foto cewek sampe dia ditanyain ibunya itu foto siapa. Sering kita buat meme fotonya sama si sami. Kita panggil dia om andri dan tante sami. Tapi dia juga orang pertama yang perlu kita waspadai karena dia suka diam diam balas dendam.

Yoga. Anak SKI yang bagus ngajinya. Sampe sama pak lurah mau dicalonin biar jadi lurah selanjutnya. Dia orangnya kritis sama isu-isu tertentu. Oh, iya yang ngga bakalan lupa dari dia yaitu dia suka diskusi posisi tidur sama Andri. Antara siapa yang mau tidur di atas dan di bawah hampir setiap hari. Itu yang jadi bahan kita buat ngeledek mereka. 

Aku. Tentang aku, biarlah mereka yang menilai seperti apa aku mereka kenang. 

-Sekian-


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Pengalaman beberapa kali ngisi di bengkel mimpi serasa lagi ngumpulin serpihan-serpihan kenangan masa lalu.*ceilah.. hehe.. Iya, masa-masa kuliah S1 saat aku masih nangis-nangis ngga mau jadi guru. Dulu pas S1 aku pernah ikutan acara bengkel mimpi. Bedanya dulu ngajarin anak-anak SD. Kali ini, sharing sama anak-anak kuliahan di tempat kuliah aku dulu. Hampir setiap 2 minggu sekali setiap aku pulang, aku sempetin buat berbagi pengalaman aku. Melihat wajah-wajah mereka serasa berkaca. Beberapa dari mereka sama, belum menemukan passion buat jadi guru. Aku cerita tentang pengalaman aku dan sekarang aku udah punya passion di situ. I told them that I actually found my passion for children's education when I went to master's education. Nggak tau kenapa, aku ngerasa apa yang dulu aku sangat nggak suka, kalo aku dalami dan pelajari terus pasti bakal tumbuh bibit-bibit cinta. Ciyee... Jare wiwiting tresna jalaran seko kulino. Hihi..
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Welcome back to my blog. This time, I posted about my first mountainering impression two years ago
in Andong. It was located in Magelang, Central Java, Indonesia. Well, happy reading :)

Actually I wasn’t like mountaineering. I won't get tired in a place that not easy to go through. I also didn’t like to be dirty. Like most women, I prefer to go shopping or just take a walk in the Mall. One day, my classmate asked me to have mountaineering during our vacation. All the equipment already prepared. We just have to pay and go. According to her, Andong peak was a suitable place for novice climbers like us. Beside the harmless terrain, Andong Peak is not too high (Actually only 1726 amsl).  Since I had no plan in my vacation, finally I decided to join them.

May 1St, 2015 we hit the road in early morning from Kebumen by motorbikes. I felt excited because this would be my first mountaineering experience. Along the way, I listened to my friend's stories about his unforgettable mountaineering experience. He and his friends had climbed a mountain around 3000 amsl high.  Since it was the first time, they had a guide to help them. The guide drove them up the wall with choosing off the beaten track that difficult to go through. They should crawl on slippery and sandy track. Looking at another route (he said when he crawled he could see people on other routes) walked more easily made them upset. Some female climbers cried and decided not to continue the journey. When he crawled, he found a monument to memoriam someone who had died at that place. Suddenly he remembered that he never tell his parent before he was going. He was afraid that his parents did not permit him. He intended to tell his parents after returning. Seeing the memoriam monument made him cry and afraid that he would be in the same boat. He was afraid that he never go home again. He was afraid that his memoriam monument would be there. After he finished his story, I asked him whether he got the permission from his parents or not. You know? He didn’t get his parent’s permission again. Lol. Oh no! He still did the same.

We arrived at the post around 2 pm and then we filled out the data. Since weekend, it was crowded. We took a long time to reach the peak because almost of us was girl. We arrived at the peak at dusk. We look for a suitable place for building a tent. Some of us cooked noodles and then we were playing truth and dare until the late night. At that time the sky was cloudy and a little drizzle. We decided to sleep. That was my first experience using sleeping bags. I still felt cold. Lol.

We wake up at dawn. After stepping out of the tent, I looked at the beautiful golden rise and flickering light in the countryside (at night I couldn’t see it because it's covered in cloudy). I also looked some clouds was stuck on the peak made me feel like in a country on the clouds. We didn't want to miss that moment without a trace. We acquainted with some people, made them as friends, and took picture together.































After satisfied, we decided to dismantle the tent and packed our belonging (included our trash). When you in the mountain (actually not only mountain but also in public places), please don't leave anything except traces and memories. Don't take anything except photos, and don't kill anything except time.

Due to the rain last night, the track when we were going down was slippery so we should more carefully to pass. The thing what I like most from mountaineering was helping each other no matter who I was and no matter who they were. We helped anyone who needs help. Mountaineering also taught me not to give up for what you stand for. There will a beautiful peak as a gift from our hard work. Salam Lestari!
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Kali ini aku tersentuh. Mereka mengajariku arti ketulusan. Aku ngerasa ngga pantes mereka pilih jadi guru favorit mereka. Aku belum mengajar mereka sepenuh hati. Aku masih mengajar mereka karena nilai. Aku yang kadang masih kesal saat mereka merubungiku menarik tangan dan bajuku. Aku yang kesal saat mereka membuat kegaduhan yang terkadang membuat kepalaku pening dan merasa sangat lelah setelah mengajar. Aku yang terkadang tidak mengacuhkan pesan-pesan atau chat mereka karena sometimes ngerasa itu ngga penting dan akan jadi panjang banget.

Ini foto pas diumumin di acara perpisahan (maafkeun muka karena adanya foto begini)
As you know, aku masih belum punya ketertarikan untuk mengajar di SD meskipun aku udah kuliah 7 semester. Bukan sama sekali ngga pengen si. Sometimes in the deep of my heart aku pengen banget ngajar mereka, jadi guru yang baik buat mereka. Sentuhan tangan-tangan kecil mereka, kepolosan mereka, dan keinginan mereka untuk diperhatikan seolah membuka mataku bahwa mereka itu kertas-kertas putih yang sebenarnya ingin ditulis dengan segala kebaikan di atasnya. Hal ini lah yang membuatku terkadang menemukan passion disana, ingin belajar bersama mereka. 



Kita ini suka selfie, jadi sampe ricuh begini

Baca satu persatu surat mereka jadi ngerasa hal-hal kecil yang kita lakuin ke mereka ternyata sangat berarti dan berkesan bagi mereka. Sampe kadang apa yang kita ngga inget lakuin atau malah ngga kerasa itu bisa tinggal di ingatan mereka sampe lama. Oh iya, pengen tau kenapa tiba-tiba aku tulis artikel ini? Karena murid-muridku tiba-tiba ngechat dan ngirim gambar ini. Padahal PPL udah dua tahun yang lalu. Tapi mereka masih inget aja. Sampe hari ulang tahun aku aja mereka masih inget. mereka dateng rame-rame naik sepeda kasih hadiah. 


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

HELLO, WELCOME !

HELLO, WELCOME !
24 yo. Elementary School Teacher Education.

Follow Us

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • pinterest
  • youtube

Instagram

@Izzahmysr

Blog Archive

  • ►  2021 (1)
    • ►  Oktober 2021 (1)
  • ►  2019 (37)
    • ►  April 2019 (2)
    • ►  Maret 2019 (8)
    • ►  Februari 2019 (17)
    • ►  Januari 2019 (10)
  • ►  2018 (2)
    • ►  Desember 2018 (2)
  • ▼  2017 (4)
    • ▼  Oktober 2017 (4)
      • Aseli Kangen KKN!
      • Bengkel Mimpi
      • Andong: The First Mountaineering Impression
      • My Students Doing This
  • ►  2012 (20)
    • ►  Desember 2012 (11)
    • ►  November 2012 (9)

Label

  • Education (2)
  • English (6)
  • Islam (1)
  • Perjalanan Menuju Senja (4)
  • Somewhere Out There (11)
  • Teaching Diary (17)
  • Thought (6)
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

  • Kepakkan Sayap Malaikat Maut
  • An Inspiring Korean Drama: Jewel In The Palace
  • About Me
  • A Crazy Little Thing Called Love
  • About Me

Pengikut

Created with by ThemeXpose